Hesti Merina adalah wanita di balik toko kue online 'Culinary Corners'.
Meskipun belum membuka toko sendiri, ia termasuk pengusaha kue sukses
dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan. Padahal awalnya ia
seringkali dicemooh oleh orang-orang di sekitar tempat tinggalnya karena
berjualan kue.
"Saya dulu dipandang sebelah mata dibilang tukang kue oleh tetangga. Bagi orang daerah itu pekerjaan yang menurut mereka menghasilkan dan patut dibanggakan kerja di kantor, waktu dengar saya jualan kue malah dicemooh, 'ah jauh-jauh ke Jakarta cuma jualan kue'. Tapi saya yakin kalau saya mandang pekerjaan ini remeh, ya akan remeh, tapi pekerjaan ini akan menjadi suatu yang besar,".
"Saya dulu dipandang sebelah mata dibilang tukang kue oleh tetangga. Bagi orang daerah itu pekerjaan yang menurut mereka menghasilkan dan patut dibanggakan kerja di kantor, waktu dengar saya jualan kue malah dicemooh, 'ah jauh-jauh ke Jakarta cuma jualan kue'. Tapi saya yakin kalau saya mandang pekerjaan ini remeh, ya akan remeh, tapi pekerjaan ini akan menjadi suatu yang besar,".
Sebelum tinggal di Jakarta, Hesti memang besar
di Lampung. Ia hijrah ke Ibu Kota pada 2008 silam setelah menikah
karena suaminya bekerja di Jakarta. Usaha ini dibangun karena niatnya
berumah tangga tapi tetap menghasilkan uang sambil menjaga anak di
rumah. Oleh karena itu, wanita 32 tahun ini tidak menyerah walaupun
sering mendapat sindiran dari orang-orang terdekat. Ia pun mulai
menjalani bisnis kue online itu sejak 2010 silam.
Dengan usaha dan kerja kerasnya, Hesti kini membuktikan bahwa pekerjaannya bukanlah hal remeh seperti sebutan 'tukang kue' yang dilontarkan kepadanya. Ibu dua anak itu hanya berjualan kue secara online tapi omzetnya sudah mencapai Rp 30 juta sebulan ketika sedang ramai pesanan.
"Omzet turun-naiknya itu, kalau lagi sepi sekitar 10 sampai 15 juta ya. Kalau lagi ramai sekitar Rp 30 jutaan. Iya sih, kalau lebaran itu bisa dua kali lipat dari bulan biasanya, kadang rezeki nggak diduga-duga, apalagi kalau ada big order," tutur wanita lulusan Komunikasi Universitas Lampung itu.
Dengan penghasilan tersebut, Hesti kini sudah memiliki rumah sendiri untuk mengembangkan usahanya membuat 3D cakes, cookies, juga cupcakes. Ia telah memiliki lima pegawai yang membantunya mengurus pesanan. Bahkan istri dari Mohammad Elbana itu juga membuka kursus bagi yang mau belajar membuat kue dekorasi atau 3D cakes. Tak hanya dari Jakarta peminatnya, beberapa orang asal Batam, Kalimantan, sampai Papua datang untuk ikut kelas tersebut.
Untuk belajar membuat cookies atau cupcakes, ia mematok harga sekitar Rp 300 ribuan per satu kali datang. Sedangkan kursus membuat kue dekorasi dikenakan biaya sekitar Rp 1 jutaan. Kelas berlangsung mulai dari pukul 09.00 sampai 15.00 karena proses pembuatannya cukup lama. Ia pun berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik kepada para pesertanya.
Bagi Anda yang ingin mengikuti jejaknya, Hesti menyarankan agar tidak pantang menyerah. Coba terus apa yang Anda yakini bisa dan jangan pernah menganggap remeh pekerjaan tersebut.
"Lakukan yang bisa dikerjain, nggak perlu nunggu, gagal nggak masalah, jangan takut gagal, kadang-kadang orang suka membatasi dirinya karena takut gagal," tutup Hesti di akhir perbincangan.
Dengan usaha dan kerja kerasnya, Hesti kini membuktikan bahwa pekerjaannya bukanlah hal remeh seperti sebutan 'tukang kue' yang dilontarkan kepadanya. Ibu dua anak itu hanya berjualan kue secara online tapi omzetnya sudah mencapai Rp 30 juta sebulan ketika sedang ramai pesanan.
"Omzet turun-naiknya itu, kalau lagi sepi sekitar 10 sampai 15 juta ya. Kalau lagi ramai sekitar Rp 30 jutaan. Iya sih, kalau lebaran itu bisa dua kali lipat dari bulan biasanya, kadang rezeki nggak diduga-duga, apalagi kalau ada big order," tutur wanita lulusan Komunikasi Universitas Lampung itu.
Dengan penghasilan tersebut, Hesti kini sudah memiliki rumah sendiri untuk mengembangkan usahanya membuat 3D cakes, cookies, juga cupcakes. Ia telah memiliki lima pegawai yang membantunya mengurus pesanan. Bahkan istri dari Mohammad Elbana itu juga membuka kursus bagi yang mau belajar membuat kue dekorasi atau 3D cakes. Tak hanya dari Jakarta peminatnya, beberapa orang asal Batam, Kalimantan, sampai Papua datang untuk ikut kelas tersebut.
Untuk belajar membuat cookies atau cupcakes, ia mematok harga sekitar Rp 300 ribuan per satu kali datang. Sedangkan kursus membuat kue dekorasi dikenakan biaya sekitar Rp 1 jutaan. Kelas berlangsung mulai dari pukul 09.00 sampai 15.00 karena proses pembuatannya cukup lama. Ia pun berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik kepada para pesertanya.
Bagi Anda yang ingin mengikuti jejaknya, Hesti menyarankan agar tidak pantang menyerah. Coba terus apa yang Anda yakini bisa dan jangan pernah menganggap remeh pekerjaan tersebut.
"Lakukan yang bisa dikerjain, nggak perlu nunggu, gagal nggak masalah, jangan takut gagal, kadang-kadang orang suka membatasi dirinya karena takut gagal," tutup Hesti di akhir perbincangan.
Description: Dulu Di Cemooh, Sekarang Omzetnya 30 Juta Sebulan
Rating: 5
Reviewer: Admin
ItemReviewed: Dulu Di Cemooh, Sekarang Omzetnya 30 Juta Sebulan